Separation anxiety adalah ketakutan yang wajar yang dirasakan oleh anak-anak saat mereka menjauh dari orang tua atau orang yang dicintai. Hal ini biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun, namun bisa juga terjadi pada usia lain. Gejalanya bisa bervariasi mulai dari gelisah hingga menangis dan menolak untuk berpisah. Separation anxiety merupakan bagian normal dari tumbuh kembang anak, namun jika berlangsung terlalu lama atau menghambat aktivitas anak, maka orang tua harus melakukan intervensi segera.
Apa Itu Separation Anxiety?
Separation anxiety adalah ketakutan yang wajar pada anak saat dipisahkan dari orang tua atau orang yang dicintai. Ini adalah bagian normal dari tumbuh kembang anak. Gejalanya bisa berupa gelisah, menangis, menolak untuk berpisah, atau mencari konfirmasi dari orang tua. Anak-anak dengan separation anxiety juga sering menyimpan perasaan cemas saat dipisahkan dari orang tua atau orang yang dicintai. Mereka mungkin juga merasa tidak aman saat sendirian.
Penyebab Separation Anxiety
Penyebab utama separation anxiety adalah perubahan. Anak mungkin merasa takut saat dipisahkan dari orang tua atau orang yang dicintai karena ia takut tidak akan bisa bertemu lagi. Perubahan juga bisa menyebabkan ketidakpastian, yang membuat anak merasa takut dan cemas. Anak juga bisa merasakan separation anxiety karena ketidaknyamanan di lingkungan baru atau situasi baru. Pada beberapa anak, separation anxiety juga dapat disebabkan oleh stres atau trauma masa lalu.
Tanda-tanda Separation Anxiety
Beberapa tanda-tanda utama yang menunjukkan bahwa anak Anda mengalami separation anxiety adalah:
- Menolak untuk berpisah dari orang tua atau orang yang dicintai.
- Tidak bisa sendiri di rumah.
- Takut saat dipisahkan dari orang tua atau orang yang dicintai.
- Mengalami gelisah, cemas, dan emosi yang tidak stabil.
- Mengalami gangguan tidur.
- Mengalami perubahan perilaku.
Cara Menangani Separation Anxiety pada Anak
Untuk menangani separation anxiety pada anak, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
- Buat jadwal bersama. Buat jadwal rutin setiap hari untuk melakukan kegiatan bersama anak. Lakukan hal-hal yang menyenangkan seperti bermain permainan, melakukan aktivitas outdoor, dan lain-lain.
- Beri rasa aman. Berikan anak rasa aman dengan memberinya perhatian dan kasih sayang. Jangan lupa untuk menghabiskan waktu bersama anak setiap hari.
- Ganti peran. Jika Anda merasa bahwa anak Anda terlalu bergantung pada Anda, cobalah untuk membiarkan anak melakukan aktivitas sendiri, seperti bermain, belajar, dan lain-lain. Jangan lupa untuk memberinya bantuan jika diperlukan.
- Komunikasikan. Gunakan komunikasi yang jelas dan efektif untuk membantu anak menangani perasaan cemasnya. Jelaskan bahwa Anda akan selalu ada untuk anak dan bahwa Anda tidak akan pernah meninggalkan anak.
- Ajak bicara. Jika anak Anda mengalami separation anxiety yang parah, ajak anak untuk berbicara tentang apa yang ia rasakan. Ajak anak untuk berbicara tentang pikiran dan perasaannya, dan berdiskusi tentang bagaimana cara menangani kondisinya.
- Konsultasikan dengan ahli. Jika anak Anda tetap mengalami separation anxiety yang parah, segera konsultasikan dengan ahli kesehatan mental anak. Ahli kesehatan mental akan menganalisis kondisi anak dan memberikan saran yang tepat untuk menangani separation anxiety.
Kesimpulan
Separation anxiety adalah ketakutan yang wajar yang dialami oleh anak-anak saat dipisahkan dari orang tua atau orang yang dicintai. Ini adalah bagian normal dari tumbuh kembang anak. Namun jika berlangsung terlalu lama atau menghambat aktivitas anak, maka orang tua harus segera melakukan intervensi. Untuk menangani separation anxiety pada anak, orang tua bisa melakukan beberapa hal seperti membuat jadwal bersama, memberikan rasa aman pada anak, mengajak bicara, dan berkonsultasi dengan ahli.