Info Populer 2022

Tips Dan Cara Berhasil Beternak Ayam Pedaging Atau Broiler Bagi Pemula

Tips Dan Cara Berhasil Beternak Ayam Pedaging Atau Broiler Bagi Pemula
Tips Dan Cara Berhasil Beternak Ayam Pedaging Atau Broiler Bagi Pemula

Tips Dan Cara Beternak Ayam Pedaging Atau Broiler Yang Baik Dan Benar Bagi Pemula 


Hai Sahabat….Kali ini kita akan membicarakan cara beternak ayam pedaging atau Broiler. Nah, untuk lebih jelasnya simak klarifikasi berikut ini.


Ayam Broiler atau ayam pedaging ialah jenis ayam ras yang dapat tumbuh dengan cepat dan mampu menciptakan daging dalam waktu yang cukup singkat yakni sekitar 5 sampai 7 ahad.


ayam pedaging atau broiler

Berikut adalah cara budidaya ternak Ayam Pedaging (Broiler):


ternak-ayan-pedaging-atau-broiler


1. Pemilihan Bibit


Berikut yaitu ciri-ciri bibit yang baik:



  • Sehat dan aktif bergerak

  • Tubuh gemuk (bulat)

  • Bulu sehat dan mengkilat

  • Hidung bersih, mata tajam dan bersih serta anus bersih


2. Lahan Ternak atau Kandang


Kandang yang ideal untuk beternak ayam pedaging  yaitu:



  • Kandang mempunyai lokasi yang jauh dari pemukiman tapi mudah dicapai dengan menggunakan sarana transportasi, ada sumber air, bersahabat dengan toko sarana peternakan serta arah sangkar membujur dari timur ke barat.

  • Sirkulasi udara dalam kandang baik supaya kebutuhan oksigen ternak terpenuhi.

  • Suhu dalam sangkar mesti ideal, suhu mesti di sesuaikan dengan umur ternak.


Tabel temperatur suhu yang cocok dengan umur ternak






























Umur (hari)


Suhu (°C )

01 – 07


32-34
08 – 14

27-29



15 – 21


25-26
21 – 28

23-24


29 – 35

21-23





Kandang ternak mempunyai 2 tipe yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung atau litter. Tipe panggung membuat lantai sangkar lebih higienis dan tidak membutuhkan ganjal kandang sebab kotoran ternak akan jatuh ke bagian bawah sangkar, memang lebih efisien namun ongkos pengerjaan sangkar ini mahal. Sedangkan, Tipe litter lebih banyak digunakan alasannya adalah lebih gampang pembuatannya dan lebih murah ongkosnya.


Pada permulaan pemeliharaan sangkar harus ditutup menggunakan plastik biar  kehangatan suhu tetap terjaga, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya dipakai untuk kemajuan bukan dipakai untuk buatan panas badan. Dalam setiap meter persegi kandang ditempati sekitar 8 hingga 10 ekor ayam.


3. Pakan


Pakan yang diberikan pada ternak mesti memenuhi keperluan nutrisi ayam, supaya setiap harinya ayam dapat bertambah berat. Pemberian pakan memakai tata cara selalu tersedia atau tanpa batas (tata cara ad libitum).


4. Vaksinasi


Vaksinasi yaitu pendapatan bibit penyakit yang di lemahkan ke tubuh ayam supaya mampu membuat kekebalan alami dalam tubuh ayam. Vaksinasi penting yakni vaksinasi ND/tetelo.Vaksinasi dilakukan pada ketika ternak berumur 4 hari memakai vaksin ND strain B1 , vaksinasi tersebut diberikan dengan tata cara tetes mata. Pada saat ternak berumur 21 hari kerjakan lagi vaksinasi dengan vaksin ND Lasotta lewat air minum atau suntikan .


5. Teknis Pemeliharaan


Minggu Pertama (hari ke 1 sampai 7), Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, secepatnya diberi air minum hangat dan pakan sekitar 13 gram atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Pakan yang diberikan pada permulaan pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles). Tapi, mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum ternak telah berupa air acuh taacuh.



  1. Minggu Kedua (hari ke 8 hingga 14) Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Pakan untuk ahad kedua yaitu 33 gram/ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.

  2. Minggu Ketiga (hari ke 15 hingga 21) Pemanas sudah mampu dimatikan dan keperluan pakan perhari yaitu 48 gram/ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor ayam.

  3. Pada simpulan ahad (sekitar umur 21 hari) vaksinasi yang kedua kembali dijalankan memakai vaksin ND strain Lasotta lewat suntikan atau air minum.

  4. Minggu Keempat (hari ke 22 sampai 28) karena bulu ayam telah lebat tidak diperlukan lagi pemanasan. Kebutuhan pakan pada minggu ke empat ini diperlukan sekitar 65 gram /ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam.

  5. Minggu Kelima (hari ke 29 sampai 35). Pada minggu ini diharapkan pembersihan sangkar sebab sangkar telah banyak kotoran. Kebutuhan pakan pada minggu ini adalah sekitar 88 gram/ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam.

  6. Minggu Keenam (hari ke 36 sampai 42) pada minggu ini jikalau ingin memperbesar berat yang lebih tinggi pada ayam, maka kebersihan kandang harus di amati. Pada ahad ini ayam telah mencapai bobot sekitar 2,25 kilogram.


6. Penyakit


Penyakit yang sering menyerang ayam pedaging atau ayam boiler:



  1. Tetelo (Newcastle Disease/ND)

    Tetelo (Newcastle Disease/ND) yaitu penyakit pada ayam yang disebabkan virus Paramyxo, virus tersebut bersifat menggumpalkan sel darah. Gejala yang hendak timbul kalau ayam terkena virus ini yaitu nafsu makan ayam akan turun, ayam akan megap-megap, , ayam akan mengalami diare dan mereka akan senang berkumpul di tempat hangat. Setelah terserang sekitar 1 sampai 2 hari maka akan timbul gejala syaraf seperti lumpuh pada kaki, leher akan berpuntir dan ayam terus berputar-putar sampai akibatnya mati. Penyakit ini mampu menular melalui pernafasan dan kotoran.

  2. Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)

    Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus kelompok Reovirus, virus ini menyerang tata cara kekebalan tubuh. Gejala awal yang ditimbulkan pada saat terjangkit virus ini yaitu ayam akan kehilangan nafsu makan, ayam tidak terencana gerakannya, terjadi peradangan area sekitar dubur, mengalami diare serta tubuh bergetar. Penyakit ini umumnya menyerang ternak berumur sekitar 36 minggu. Penularan penyakit ini dapat terjadi secara pribadi lewat kotoran dan penularan secara tidak eksklusif lewat air minum, pakan atau perlengkapan ternak yang telah terkontaminasi.

  3. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)

    Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease) yakni sebuah abses akses pernapasan pada unggas yang disebabkan oleh basil Mycoplasma gallisepticum. Gejala yang akan ditimbulkan pada saat terjangkit basil ini yakni bersin dan ingus keluar melalui hidung dan ngorok pada ketika bernapas. Jika ayam muda yang terkena penyakit ini maka ayam tersebut akan lemah, sayapnya terkulai, senantiasa mengantuk dan akan mengalami diare serta kotoran yang dikeluarkan berwarna hijau atau kuning keputih-keputihan. Penularan penyakit ini dapat melalui pernapasan dan lendir atau melalui mediator.

  4. Berak Kapur (Pullorum)

    Berak Kapur (Pullorum)yakni penyakit yang disebabkan oleh kuman Salmonella pullorum. Ayam yang terkena penyakit ini maka feses yang dikeluarkan akan berwarna putih dan ketika kering feses akan menjelma serbuk.


7. Sanitasi atau basuh hama sangkar


Setelah melaksanakan panen maka yang harus dilakukan yakni mencuci sangkar lalu melakukan pengapuran pada bagian lantai atau dinding kandang, sehabis itu kerjakan penyemprotan formalin agar bibit penyakit mampu terbunuh. diamkan kandang selama 10 hari, sehabis 10 hari baru diberi bibit ternak kembali.


Demikian artikel pembahasan tentang”Tips Dan Cara Beternak Ayam Pedaging Atau Broiler Bagi Pemula“, agar berfaedah dan jangan lupa ikuti artikel kami berikutnya. Sampai jumpa



Advertisement

Iklan Sidebar